(artikula.id)
Hidup adalah proses belajar. Tuntutlah ilmu sejak dari ayunan sampai ke liang layat. Dari lahir kita belajar mulai dari merangkak, kemudian berjalan, belajar bicara dari mulai sepatah, dua kata hingga akhirnya lancar. Membaca menulis berolahraga melukis itu semua berawal dari ketidakbisaan, kemudian dikenai proses belajar sehingga akhirnya menjadi bis. Permasalahan yang datang akan mengembangkan diri kita menjadi pribadi yang lebih berkompeten. Peningkatan level dari SD, SLTP, SLTA, Perguruan Tinggi dalam dunia pendidikan menggambarkan bahwa manusia identik dengan ujian sebagai wujud dari evaluasi proses yang ada baik yang menghasilkan sertifikat maupun yang bersifat aktualisasi diri. Setiap melewati tahapan dalam fase kehidupan, kita perlu mempersiapkan diri. Anak –anak menuju remaja, perlu wawasan supaya menjadi remaja yang sehat dan berprestasi. Usia remaja yang bergejolak harus di maintenance agar menjadi pribadi dewasa yang pemikiran dan sikapnya juga matang. Itu baru dalam tahapan usia belum yang lain. Fase dalam hidup memang bertingkat – tingkat dan beraneka macam. Masa sendiri harus diisi dengan sesuatu yang bermanfaat sebagai bekal ketika memasuki masa berkeluarga. Pengendalian diri, proteksi pondasi yang kokoh dalam membangun keluarga yang harmonis adalah ciklat terciptanya masyarakat yang humanis. Apalagi kondisi pandemic seperti sekarang ini diperlukan pikiran yang sehat untuk menghadapi perjuangan ini bersama –sama. Bagaimana agar selalu “waras” di tengah himpitan permasalahan di berbagai sisi kehidupan. Keluarga adalah sector fundamental yang paling merasakan kondisi yang tidak menyenangkan ini. Ekonomi lemah, pendidikan anak yang semrawut mengakibatkan suasana rumah menjadi tidak baik. Untuk itulah, popmama.com sebagai situs yang berkecimpung dalam hal keluarga dan memiliki perhatian lebih pada kondisi kritis seperti sekarang ini membuat program yaitu PopmamaParenting Academy. Pada tahun 2021 ini tema yang diangkat adalah parents support parents. Popmama memberikan ruang agar sesama orang tua saling mendukung dengan tidak saling menjatuhkan. Di era pandemi, orang tua dituntut untuk beradaptasi dengan masalah menjadi orang tua yang multitasking, ekonomi tidak tumbang, pendidikan tetap berjalan, kesehatan terjaga, dan bahagia di segala situasi. Untuk mewujudkan itu semua, popmama Parenting Academy menghadirkan berbagai macam event yang bisa diikuti oleh sobat keluarga. Popmama parenting academy ini menyuguhkan beragam topic yan tentunya sangat bermanfaat bagi sobat papa mama. Terdapat 5 jenis mata pembelajaran yang ada dalam kurikulumnya yaitu edukasi, kesehatan, pencegahan kekerasan anak, ekonomi keluarga, dan komunitas.
Pembelajaran harus tetap berlangsung meskipun tidak ada tatap muka. Keluarga menjadi sekolah dan orang tua berperan sebagai gurunya. Kondisi pandemi yang tak terelakkan membuat para orang tua kalang kabut. Namun tenang, berikut ini ada 5 tips yang bisa sobat papa mam lakukan dalam mendidik anak di masa pandemi
1. Jangan Panik
Tak mudah untuk tetap tenang dalam kondisi ketidakpastian ini. himpitan ekonomi yang melanda, lumpuhnya aktivitas baik keagamaan, pembelajaran, sosial tak pelak memberikan kegalauan dalam setiap rumah tangga. Perlu adanya sikap dan pikiran yang dingin dalam menghadapinya. Sedikit demi sedikit, pikiran positif harus dimiliki oleh papa dan mama, karena dengan hati yang tenang, maka solusi akan ada di depan mata, semua yang dilakukan akan lancar karena tidak dilandasi dengan keluhan semata.
2. Dampingi Anak Ketika Melakukan Aktivitas Belajar
Ditiadakannya proses belajar mengajar secara offline membuat pihak sekolah harus menempuh cara lain agar anak didik tetap mendapatkan hak belajarnya yaitu dengan online. Dalam tahap ini, anak jangan dibiarkan melakukan kegiatan sendiri, walau mereka sudah terampil menggunakan smartphone. Orang tu harus punya andil ketika anaknya belajar. Selain supaya anak tetap fokus ketika guru menjelaskan juga memberikan tugas, anak juga merasa diperhatikan. Anak tidak kehilangan sosok guru yang biasa mendampingi mereka ketika belajar di sekolah. Banyak kasus, belajar online, anak asyik menggunakan gadgetnya untuk bermain. Pengawasan orang tua sangat penting dalam hal ini. Jangan malu apabila pertanyaan anak belum bisa papa mama jawab, berkata jujur dan ajak anak mencari jawabannya bersama-sama.
3. Dukung Selalu Anak Dalam Berkegiatan Positif
Dulu sebelum pandemi, sebagian besar waktu anak dihabiskan di sekolah. Namun, sekarang seharian mereka berada di rumah, melakukan apapun di sekitar rumah. Untuk mengurangi kepenatan, maka orang tua perlu berdiskusi dengan anak agar mereka melakukan kegiatan yang disukai, misalnya membuat prakarya, melukis, membuat kue, berolahraga, selalu gunakan kata-kata postif dalam men-support mereka. Selain itu, masa pandemi ini, cocok untuk melatih skill mereka dalam mengerjakan pekerjaan rumah, seperti mencuci piring, mencuci baju, menyapu. Perintahkan mereka dengan sopan dan halus, kalau mereka melakukan kesalahan, jangan langsung menghardiknya ya papa mama.
4. Membuat Jadwal Bersama
Untuk menghindari adanya rutinitas yang monoton, maka keluarga bisa mengadakan diskusi untuk membuat jadwal bersama. Contohnya, pagi sampai sore papa bekerja, siang mama belajar bersama anak, malam beraktivitas santai sambil menonton tv. Harus ada kesepakatan bersama agar masing-masing individu dalam rumah merasa terlibat dan bertanggung jawab atas jadwal yang telah dibuat.
5. Diskusi Tentang Pandemi
Terakhir tapi bukan akhir. Dalam keadaan santai, perlu diadakannya pembicaraan dari hati ke hati untuk membahas tentang virus covid-19 yang melanda seluruh dunia yang menyebabkan kevakuman. Berikan penjelasan kepada anak (jika anak sudah bisa diajak bicara) bahwa dengan menjadi keluarga yang kokoh dan saling menyayangi maka apapun masalahnya akan bisa dilalui bersama. Pandemi bukan untuk ditakuti tapi untuk dilewati dengan senang hati, karena semua orang di seluruh dunia juga mengalami. Jadi, buang jauh-jauh rasa kecil hati. Berikan pengetahuan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencegah penyebaran virus misalnya tentang jaga kebersihan, sering cuci tangan, jaga jarak dan memakai masker, serta melakukan vaksin.
1.